Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem’s adalah suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai keadaan, baik sehat maupun sakit” (Orem’s 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebutuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu. Menurut Orem asuhan keperawatan dilakukan dengan keyakinan bahwa setiap orang mempelajari kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga membantu individu memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan kesejahteraan, teori ini dikenal dengan teori self care (perawatan diri).
A. Orem’s Self Care Deficit Theory
Teori orem (self-care deficit theori of nursing) di susun atas tiga teori yang berhubungan :
1. Theory of self-care deficit
|
2. Theory of self-care
Self-care dan perawatan anggota-anggota keluarga yang dependen diajarkan perilaku-perilaku yang ditujukan untuk mengatur integritas struktur manusia, fungsionalisasi dan perkmbangan manusia
3. Theory of nursing systems
System-sistem keperawatan dibentuk ketika para perawat menggunakan kemampuan mereka untuk menulis (menentapkan), merancang, dan memberikan perawatan bagi pasien (sebagai individu atau kelompok) dengan mengerjakan upaya-upaya khusus dan system-sistem pengupayaan. Upaya-upaya ini atau system yang mengatur nilai kemampuan individu-individu berlatih dengan hubungannya untuk merawat mandiri dan memenuhi syarat-syarat perawatan mandiri bagi individu secara teraupetik.
<
Penjelasan gambar :
Self care adalah kemampuan individu untuk melakukan perawatan diri. Perawatan diri dapat mengalami gangguan atau hambatan bila seseorang jatuh pada kondisi sakit atau kondisi yang melelahkan seperti stress fisik dan psikologis. Self care deficit terjadi bila agen self care atau orang yang memberikan perawatan diri baik pada diri sendiri maupun pada orang lain tidak dapat memenuhi kebutuhan perawatan diri individu dan lebih memberikan self care theraupetic. Nursing agency menggunakan kegiatan gabungan berarti bahwa kegiatan perawat perlu dikoordinasi, dilakukan secara serentak atau berhubungan dengan layanan asuhan keperawatan yang akan diberikan. Seseorang yang melakukan kegiatan ini harus mempunyai pengetahuan tentang asuhan keperawatan yang diberikan sehingga dapat mengambil suatu keputusan yang tepat bagi klien.
a. Nursing Agency (Agen keperawatan)
Nursing Agency adalah karakteristik orang yang mampu memenuhi status perawat dalam kelompok-kelompok sosial. “Tersedianya perawatan bagi individu laki-laki, wanita, dan anak atau kumpulan manusia seperti keluarga-keluarga, memerlukan agar perawat memiliki kemampuan khusus yang memungkinkan mereka memberikan perawatan yang akan menggantikan kerugian atan bantuan dalam mengatasi turunan kesehatan atau hubungan perawatan mandiri-kesehatan atau perawatan dependen deficit bagi orang lain. Kemampuan yang khusus merupakan agen keperawatan
b. Self-care Agency (Agen perawatan sendiri)
Self-care Agency adalah kekuatan individu yang berhubungan dengan perkiraan dan essensial operasi-operasi produksi untuk perawatan mandiri
c. Theraupetik self-care demand (permintaan perawatan sendiri)
self-care demand adalah totalitas upaya-upaya perawatan sendiri yang ditampilkan untuk beberapa waktu agar menemukan syarat-syarat erawatan mandiri dengan cara menggunakan metode-metode yang valid dan berhubungan dengan perangkat-perangkat operasi atau penanganan
d. Self – Care (perawatan sendiri)
Self-care adalah suatu kontribusi berkelanjutan orang dewasa bagi eksistensinya , kesehatannya, dan kesejahteraanya. Perawatan sendiri adalah latihan aktivitas yang individu-individunya memulai dan menampilkan kepentingan mereka dalam mempertahankan individu , kesehatan dan kesejahteraan.
e. Self-care Deficit
Self-care Deficit adalah hubungan antara self –care agency dengan self-care demand yang di dalamnya self-care agency tidak cukup mampu menggunakan self-care demand .
B. Keyakinan dan nilai-nilai
1. Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah
a. Klien
Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau coping dan efeknya.
b. Sehat
Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas struktural fungsi dan perkembangan.
c. Lingkungan
Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk di dalamnya tetapi tidak spesifik.
d. Keperawatan
Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan seft care yang mencakup integrias struktural, fungsi dan perkembangan.
2. Tiga kategori self care
Model Orem’s, meyebutkan ada beberapa kebutuhan self care atau yang disebutkan sebagai keperluan self care (sefl care requisite), yaitu
a. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri universal)
Kebutuhan yang umumnya dibutuhkan oleh manusia selama siklus kehidupannya seperti kebutuhan fisiologis dan psikososial termasuk kebutuhan udara, air, makanan, eliminasi, aktivitas, istirahat, sosial, dan pencegahan bahaya. Hal tersebut dibutuhkan manusia untuk perkembangan dan pertumbuhan, penyesuaian terhadap lingkungan, dan lainnya yang berguna bagi kelangsungan hidupnya.
b. Development self care requisites
kebutuhan yang berhubungan dengan pertumbuhan manusia dan proses perkembangannya, kondisi, peristiwa yang terjadi selama variasi tahap dalam siklus kehidupan (misal, bayi prematur dan kehamilan) dan kejadian yang dapat berpengaruh buruk terhadap perkembangan. Hal ini berguna untuk meningkatkan proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
c. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan): kebutuhan yang berhubungan dengan genetik atau keturunan,kerusakan struktur manusia, kerusakan atau penyimpanngan cara, struktur norma, penyimpangan fungsi atau peran dengan pengaruhnya, diagnosa medis dan penatalaksanaan terukur beserta pengaruhnya, dan integritas yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan self care.
Tiga jenis kebutuhan tersebut didasarkan oleh beberapa asumsi, yaitu:
- Human being (Kehidupan manusia): oleh alam, memiliki kebutuhan umum akan pemenuhan beberapa zat (udara, air, dan makanan) dan untuk mengelola kondisi kehidupan yang menyokong proses hidup, pembentukan dan pemeliharaan integritas structural, serta pemeliharaan dan peningkatan integritas fungsional.
- Perkembangan manusia: dari kehidupan di dalam rahim hingga pematangan ke dewasaan memerlukan pembentukan dan pemeliharaan kondisi yang meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan di setiap periode dalam daur hidup.
- Kerusakan genetik maupun perkembangan dan penyimpangan dari struktur normal dan integritas fungsional serta kesehatan menimbulkan beberapa persyaratan/permintaan untuk pencegahan, tindakan pengaturan untuk mengontrol perluasan dan mengurangi dampaknya.
Asuhan keperawatan mandiri dilakukan dengan memperhatikan tingkat ketergantuangan atau kebutuhan klien dan kemampuan klien. Oleh karena itu ada 3 tingkatan dalam asuhan keperawatan mandiri, yaitu:
- Perawat memberi keperawatan total ketika pertama kali asuhan keperawatan dilakukan karena tingkat ketergantungan klien yang tinggi (sistem pengganti keseluruhan).
- Perawat dan pasien saling berkolaborasi dalam tindakan keperawatan (sistem pengganti sebagian).
- Pasien merawat diri sendiri dengan bimbingan perawat (sistem dukungan/pendidikan).
D. Tujuan
Tujuan keperawatan pada model Orem’s secara umum adalah :
1. Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat
memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan
self care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan depenent (dependent care) jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
4. Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
E. Pengetahuan dan Ketrampilan untuk Praktek
Perawat menolong klien untuk menemukan kebutuhan self care dengan menggunakan tiga kategori dalam system keperawatan dan melalui lima metode bantuan.
1. Kategori Bantuan :
a. Wholly Compensatory
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan tidak berespon terhadap rangsangan.
b. Partially Compensatory
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
c. Supportive Education
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
2. Metode Bantuan
Perawat membantu klien dengan menggunakan sistem dan melalui lima metode bantuan yang meliputi :
a. Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
memberikan pelayanan langsung dalam bentuk tindakan keperawatan
b. Mengajarkan klien
Mengajarkan klien tentang prosedur dan aspek-aspek tindakan agar klien dapat melakukan perawatan dirinya secara mandiri
c. mengarahkan klien
Memberikan arahan dan memfasilitasi kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhannya secara mandiri
d. Mensupport klien
memberikan dorongan secara fisik dan psikologik agar klien dapat mengembangkan potensinya agar klien dapat melakukan perawatan secaran mandiri
e. Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.
Untuk melaksanakan hal tersebut, lima area utama untuk praktek keperawatan di
diskripsikan sebagai berikut :.
1. Membina dan menjaga hubungan perawat-klien baik individu, keluarga atau kelompok sampai klien pulang
2. Menentukan kondisi klien yang memerlukan bantuan perawat
3. Berespon terhadap permintaan, keinginan dan kebutuhan klien akan kontak dan bantuan perawat
4. Menetapkan, memberikan dan meregulasi bantuan secara langsung pada klien
5. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan asuhan keperawatan dengan kegiatan sehari-hari klien, perawatan kesehatan lain, pemberian pelayanan sosial dan pendidikan yang dibutuhkan atau yang sedang diterima
F. Konseptual Model Dorothea E. Orem dan Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada pasien. Pada pelaksanaan asuhan keperawatan terdapat pendekatan dan metode utama yang digunakan yaitu metode memecahkan masalah secara ilmiah yang selanjutnya dikenal sebagai proses keperawatan (nursing process).
Proses keperawatan yang dijelaskan oleh Orem mempunyai tiga tahap proses keperawatan yang dikenal sebagai kegiatan proses teknologi dari praktek keperawatan. Tahapan tersebut meliputi: diagnosa keperawatan dan persepsi, mendisain sistem keperawatan dan perencanaan, dan memproduksi dan mengatur sistem keperawatan.
Adapun masing-masing tahap dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahap 1: Diagnosa keperawatan dan persepsi
Pada tahap ini memperjelas mengapa keperawatan dibutuhkan. Analisa dan interpretasi dalam membuat keputusan mengenai perawatan merupakan bentuk kegiatan manajemen kasus. Didalam diagnosa keperawatan memerlukan telaahan dan pengumpulan fakta tentang pasien termasuk self care agent dan therapeutic self-care demand dan hubungan keduannya sehingga dapat ditetapkan self-care deficit (Orem, 2001, p.309). Orem menegaskan bahwa dalam diagnosa keperawatan dan merupakan dasar tujuan untuk memberikan arahan dalam melakukan tindakan keperawatan dan dalam pengobatan, kemampuan pasien dan minat keluarga serta bentuk dalam kolaborasi mempengaruhi tindakan keperawatan yang dilakukan perawat.
Pada tahap ini perawat melakukan pengkajian dan pengumpulan data berdasarkan enam area yang ditentukan oleh Orem yaitu: Status kesehatan perorangan, persepsi dokter terhadap kesehatan seseorang, persepsi pasien/individu berkaitan kesehata dirinya sendiri, tujuan kesehatan berkaitan dengan konteks riwayat kesehatan, gaya hidup dan status kesehatan, kebutuhan pasien/individu terhadap self-care dan integritas/kapasitas pasien/individu melakukan self-care. Dari data-data dikumpulkan dan dikelompokkan kedalam area masing-masing, yaitu: Universal self-care requisites, developmental requisites dan healt-deviation sel-care requisites serta hubungan timbal baliknya. Selain data-data tersebut penting juga dikumpulkan hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan, ketrampilan, motivasi dan orientasi pasien.
Pada tahap pertama ini, asuhan keperawatan pada teori orem dapat disimpulkan bahwa perawat harus mengajukan beberapa pertanyaan dan menjawab hal-hal yang berkaitan dengan: Apakah kebutuhan perawatan therapeutic pasien, sekarang, dan masa yang akan datang, apakah pasien mempunyai self-care demand dan untuk memenuhi therapeutic self-care demand-nya, apakah sifat dan alasan hal tersebut, apakah pasien perlu dibantu untuk menahan diri menggunakan self care, apakah untuk melindungi perkembagan kemampuan self-care dari tujuan terapetik, dan apakah potensi pasien untuk menggunakan self-care pada periode yang akan datang.
2. Tahap 2 : Mendisain sistem keperawatan dan perencanaan
Tahap ini merupakan tahap dalam memberikan perawatan pada pasien dan membuat nursing system yang efisien dan efektif dan menentukan cara-cara yang benar dalam membantu self care pasien. Tahap ini termasuk mendisain bagaimana peran pasien dan peran perawat dalam melakukan self care yang dilakukan dalam memenuhi therapeutic self-care demand, dan mengatur latihan self-care agency, melindungi dan membantu self care agency.
Sedangkan perencanaan merupakan kegiatan mengarahkan dan cara untuk mengimplementasikan sistem keperawatan dan berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan aktifitas tertentu saat perawat dengan klien beriteraksi.
3. Tahap 3: Memproduksi dan manajemen sistem keperawatan,
Didalam tahap ketiga ini, perawat bekerja untuk menghasilkan dan mengatur sistem keperawatan. Perawat selama berinteraksi dengan pasien, dapat melakukan perencanaan dan control dan tahap ini mengatur sistem keperawatan serta menghasilkan kegiatan yang terencana untuk memenuhi therapeutic self-care demand dan mengatur latihan dan pengembangan kemampuan akan self-care.
Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi: Membatu, menuntun, mengarahkan, menstimulus minat, mendukung, meregulasi, mengkoordinasi dan memonitor tugas self-care sehingga sistem perawatan dapat berjalan dengan optimal.
Bentuk perbandingan antara langkah-langkah proses keperawatan umum dan proses keperawatan self care care deficit (Orem): (Tabel 1)
Proses Keperawatan | Proses Keperawatan Orem |
1. Pengkajian dan Diagnosa Keperawatan | Tahap 1. Diagnosa dan persepsi; menentukan mengapa perawat dibutuhkan. Menganalisa dan menginterpretasi – membuat keputusan yang berkaitan dengan perawatan. |
2. Perencanaan | Tahap 2. Mendisain sistem keperawatan dan merencanakan untuk memberikan perawatan |
3. Implementasi 4. Evaluasi | Tahap 3. Menghasilkan dan mengelola sistem keperawatan |
(Sumber: Nursing Theories; The Base For Professional Nursing practice,Connecticut: Appleton dan Lange,h.109 dan Self-care Deficit Theory of Nursing; Concepts and Applications, St.Louis: Mosby h.106).
.
Diagnosa Keperawatan | Perencanaan | Implementasi | Evaluasi |
Berdasarkan self care deficit | Tujuan dan sasaran: 1. Sesuai dengan diagnosa keperawatan 2. Berdasarkan self-care demand 3. meningkatkan pasien sebagai self-care agent Mendisain sistem keperawatan: 1. Wholly compensatory 2. Partly compensatory 3. Supportive-educative Motede yang tepat untuk menolong : 1. Membimbing 2. Mendukung 3. mengajarkan 4. Beraksi atau melakukan sesuatu 5. Memberikan lingkungan yang berkembang | Tindakan perawat-pasien untuk: 1. Meningkatkan pasien sebagai self-care agent 2. Memenuhi kebutuhan self-care 3. Menurunkan self-care deficit | Keefektifan tindakan perawat-pasien: 1. Meningkatkan pasien sebagai self-care agent 2. Memenuhi kebutuhan self-care 3. Menurunnya selfcare deficit |
(Sumber: Nursing theories; The base for professional nursing practice.Connecticut: Appleton & Lange, h.112-113)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar